BINTANG LIMA UNTUK BSY

BANJARNEGARA – PT. BPR Surya Yudhakencana (BSY) Banjarnegara, kembali menorehkan prestasi terbaik di tahun 2018. Pada acara yang diselenggarakan di Hotel Redtop Jakarta Jumat (29/6) yang lalu, BSY berhasil mendapatkan predikat Top 100 BPR. Tidak tanggung-tanggung, BSY mendapatkan penghargaan predikat bintang lima untuk kategori BPR beraset Rp100 Milyar ke atas yang tumbuh pesat selama 3 tahun. Acara bergengsi ini diselenggarakan oleh Majalah The Finance. Dalam acara penyerahan penghargaan tersebut juga diadakan seminar dengan tajuk “Revitalisasi Bisnis BPR: Membangun Ekosistem Baru antara Bank Umum, BPR dan Fintech”

 

Dari 1.615 jumlah BPR di Indonesia, hanya 300 BPR yang masuk ke dalam nominasi. Top 100 BPR beraset Rp100 Milyar ke atas, Top 100 BPR beraset Rp25 Milyar s/d di bawah Rp100 Milyar dan Top 100 BPR beraset di bawah Rp25 Milyar.

 

Predikat bintang lima berarti BPR berada di rentang nilai 96,20 s.d <100. Kriteria penilaian yang dimaksud adalah berdasarkan pertumbuhan, permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas dan efisiensi. Bobot terberat adalah untuk penilaian pertumbuhan pada poin Kredit Yang Diberikan (KYD) dan Dana Pihak Ketiga (DPK).

 

Penghargaan ini diberikan oleh Eko B.Supriyanto, Pemimpin Redaksi Majalah The Finance dan Infobank. Turut serta hadir Ridwan Kamil Walikota Bandung, Joko Suyanto selaku Ketua Umum DPP Perbarindo dan Roberto Akyuwen selaku Analis Eksekutif Senior pada Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV Otoritas Jasa Keuangan.

 

Dalam pidatonya, Joko menyebutkan bahwa BPR harus bisa menjadi ‘keren’, artinya BPR bisa menyesuaikan diri dengan teknologi informasi. Selain bertujuan untuk mendorong semangat kompetisi di kalangan pelaku BPR, acara ini juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang peta industri BPR dan membangun kolaborasi bisnis baru antar BPR dengan Fintech. Roberto mengatakan, Fintech tidak membunuh BPR, tapi menjadi partner usaha bersama dengan kolaborasi.

 

Data penilaian ini di ambil per September 2017, dan berdasarkan penilaian BSY mendapatkan nilai sebesar 98,03 dari rentang nilai 96,20 s.d <100. Jika dilihat dari pertumbuhan per Juni 2018, BSY Grup secara konsolidasi mengalami kenaikan pertumbuhan. Di mana total aset BSY mencapai Rp2,645 Triliun, KYD sebesar Rp2,37 Triliun, DPK sebesar Rp1,61 Triliun dan Laba tahun berjalan di angka Rp39,6 Milyar. Untuk Laba, dihitung sejak Januari-Juni 2018.

 

Hingga saat ini, BSY secara konsolidasi memiliki 2 kantor pusat di Banjarnegara dan Wonosobo, 32 kantor cabang dan 68 kantor kas. BSY beroperasi di 7 kabupaten yaitu Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Pekalongan, Wonosobo dan Temanggung. BSY pun berencana untuk berekspansi di Kabupaten lainnya di Jawa Tengah seperti di Kebumen, Pemalang, Brebes dan Tegal.

 

Sugeng Riyanto, selaku Direktur Utama BSY menyampaikan, bahwa prestasi ini harus digunakan sebagai pemacu semangat untuk terus tumbuh dan berkembang karena mempertahankan prestasi lebih sulit daripada meraihnya. Mengingat begitu besar kompetisi di industri keuangan, seluruh keluarga besar BSY harus terus mau belajar dan bergerak demi kemajuan perusahaan.