BANJARNEGARA-“Dulu, selama 20 tahun Pak Ananta menjadi pilot profesional pesawat-pesawat besar Boeing dan Airbus. Setelah itu, selama 6 tahun ia mematangkan kepemimpinannya di jajaran pejabat manajemen maskapai penerbangan Internasional dengan tingkat kompetisi yang membutuhkan kompetensi, integritas, keahlian, strategi, kualitas dan manajemen risiko bertaraf internasional. Mulai hari ini Pak Ananta menjadi pilot pengendali Surya Yudha Group. Dengan pengalaman yang luar biasa tersebut, saya yakin, Pak Ananta akan mampu menerbangkan Surya Yudha Group lebih tinggi lagi untuk berkembang pesat mencapai sukses bersama,” kata Emila Hayati mewakili jajaran Dewan Komisaris SYG ketika menyampaikan sambutan pada acara “Sugeng Rawuh Pak Ananta” di Surya Yudha Cinema 2, SYP, Sabtu 15 Agustus 2020.

Ungkapan tersebut disambut tepuk tangan meriah oleh seluruh pejabat dan keluarga besar SYG. Mata Pak Yudi tampak bercaka-kaca karena gembira dan terharu. Hal yang sama tampak pada putera-puteri lainnya: Mila Feryanti Yudianingsih, Tenny Yanutriana, Anindita Alisia Amanda, dan sang bungsu yang sedang studi di Amerika, Yudha Pasha Ghifari.
Pejabat yang hadir di antaranya Dirut BSY Banjarnegara Sugeng Riyanto, Dirut BSY Wonosobo Saptono Setyarto, Dirut SYP Benny F Tarigan, dan Dirut BPR Eleska Artha Nining Widiastuti.

Bangga dan bahagia
Ananta Yudha Irianto yang oleh banyak kalangan disebut-sebut sebagai “putera mahkota” menyatakan siap secara total untuk menerima tampuk kepemimpinan SYG.
“Saya akan menjawab pertanyaan banyak orang, mengapa saya memutuskan untuk meninggalkan dunia penerbangan, dan berkarya total sepenuhnya di SYG,” kata Ananta Yudha saat tampil memberikan sambutan usai menerima Pataka (panii kebesaran) SYG.
“Jujur saya sangat bangga dan bahagia dipercaya untuk memimpin perusahaan ini” ujarnya. Mengapa? Karena selama usia 28 tahun BSY telah terbukti berhasil dalam investasi yang paling berharga, yaitu investasi ‘otak, mental, hati dan fisik’ para karyawan.

Kata para nasabah, pimpinan daerah dan stakeholder lainnya, karyawan Surya Yudha memiliki keunggulan yang kompak yaitu semangat, jiwa korsa dan militansi yang tinggi. “Sebetulnya hal itu adalah keunggulan skill, trust, kredibilitas, dan jaringan yang luas. Semuanya hebat, karena rahasianya adalah standar yang dipakai bukan standar nasional, melainkan standar internasional. Dan kualitas standar tinggi seperti itu akan saya teruskan sebagaimana sesuai pengalaman saya selama ini,” papar Ananta.
Selama ini ayah dua anak dari isteri Vonny Contessa mengaku selalu dipermudah di dalam langkah-langkah banyak hal, karena ia percaya dengan ‘Sistem Manajemen Ilahi’.“Bagaimana cara memimpin menjadi saluran Tuhan, mengikuti tuntunan-Nya. Bagaimana cara bergantung kepada Tuhan? Jujur dan kosongkan diri,” ungkapnya penuh filosofis disambut tepuk tangan hadirin.
Ia menyadari bahwa segala petunjuk, kisi-kisi, tema, dan arahan dari Yang Maha Kuasa telah menuntun dirinya agar fokus total memberikan yang terbaik bagi SYG.

Alumnus Australian Aviation College Adelaide, Australia atas beasiswa dari Departemen Perhubungan Republik Indonesia ini percaya bahwa selain pencapaian target angka dan kinerja, juga membangun budaya kerja unggul di dalam organisasi itu sangat penting, karena bangunan budaya kerja akan lebih berjangka panjang.
“Tugas kita lebih tertantang dibandingkan tugas sang pendiri di masa sebelumnya, karena sekarang bukan hanya mempertahankan tapi juga harus mengembangkan dan meneruskan nilai-nilai dan budaya kerja yang telah ditanamkan kuat oleh pendiri, di antaranya bagaimana cara memenangkan persaingan dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang jauh lebih besar dan lebih berpengamalan,” tandasnya.

Tidak bisa ditawar
Pada bagian lain, ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada Pak Yudi yang dengan kebesaran hati telah memberikan kepercayaan kepadanya. Ia berjanji akan memegang kepercayaan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Banjarnegara, Jawa Tengah, adalah rumah sendiri. Oleh sebab itu, karena di rumah sendiri, niat dan kemauan saya untuk berkarya sangat besar dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Dengan kombinasi dan kolaborasi antargenerasi, sebagai salah satu pemegang saham BSY ini optimistis bisa membawa Surya Yudha Group mewujudkan visi founder yaitu menjadi BPR regional Jawa Tengah dan terkemuka di Indonesia. Jika hari ini BSY baru beroperasi di 7 (tujuh) kabupaten, pelan tapi pasti SYG harus merambah ke seluruh wilayah Se-Jawa Tengah bahkan Se-Indonesia.

“Saya punya keinginan kuat, sama seperti semua anak-anak Korea yang jika ditanya, mereka ingin punya cita-cita bekerja di Samsung Group. Maka saya juga ingin jika semua anak-anak di Jawa Tengah ditanya apa cita-citanya, mereka akan menjawab ingin bekerja di perusahaan Surya Yudha Group,” tekad Ananta.
Optimisme itu sangat beralasan karena SYG didukung kelembagaan yang mapan, sumber daya manusia yang professional dan berpengalaman, jaringan yang kuat, serta indikator-indikator kesehatan perusahaan yang memadai.

Ananta Yudha meminta, semua karyawan harus bersiap menerima gemblengan kepemimpinan agar ke depan akan lahir para kader, pemimpin, para direksi sekuat pendiri SYG yaitu Pak Satriyo Yudiarto. Dengan menyatukan semua kekuatan yang ada, SYG akan berkembang lebih kuat dan lebih maju lagi.
“Saya mohon doa restu dan dukungan keluarga, seluruh pejabat beserta staf dan stakeholder lainnya.